Tuesday, July 16, 2019



Loyar Burok 1

Seorang lelaki pergi ke klinik mata. Setelah matanya diperiksa, dia bertanya: " Doktor, lepas pakai cermin mata nanti, boleh ke saya membaca macam orang lain?"

"Dah tentu, " jawab doktor. "Oh, gembiranya. Dah lama saya buta huruf, akhirnya boleh juga saya membaca," kata lelaki itu dengan riang.
Seorang perempuan tua berjumpa seorang doktor dan bertanya, "Doktor, saya ada masalah dengan perut yang selalu berangin, tapi ianya tidak pernah mengganggu saya...kentut saya tak pernah berbau, dan senyap.
Jadi saya selalu kentut. Doktor meminta penjelasan lebih lanjut dari perempuan tua itu...,dan perempuan tua itu berkata, "Sebenarnya, saya sudah kentut sebanyak 20 kali ketika berada dihadapan doktor. Mungkin
doktor tak tau sebab kentut saya tidak berbau dan senyap." Sambil menarik nafas.. dan tersekat2 ..Doktor itu menjawab, "Ok,sekarang ambil pil ini dan datang jumpa saya minggu depan."

Seminggu selepas itu, perempuan tua itu kembali."Tuan doktor," panggilnya sambil marah-marah, "Saya tak tau pil apa yang yang doktor beri pada saya, tapi sekarang kentut saya... walaupun masih senyap...
tapi baunya sangat busuk." Doktor itu membalas, "Bagus!!! kita sudah mengubati hidung makcik yang tersumbat , sekarang, mari saya periksa telinga makcik."



Moral of the story : berjaga jagalah ketika lepaskan angin tu..walaupun kita tak bau.. tak dengar.. tak bermakna orang lain pun tak dengar gak ! hehehehe..


Loya Buruk 3

Seorang mahasiswa sedang asyik berbicara dengan seorang pengemis tua di depan kampus UITM.

Mahasiswa : Sudah lama mengemis di sini pakcik?
Pengemis : Ya..... lebih kurang sudah 8 tahun , nak .
Mahasiswa : Wah, sudah lama juga ya pakcik..sehari biasanya dapat berapa pakcik?
Pengemis : Paling sedikit RM50.00 nak ..
Mahasiswa : Banyak juga ya pakcik
Pengemis : Bolehlah nak, untuk keluarga...
Mahasiswa : Ehhhh.....keluarga ada di mana?
Pengemis : Anak pakcik semuanya ada 3 orang, yang pertama ada di Universiti Putra Malaysia di Selangor, yang kedua ada di Universiti Utara Malaysia di Kedah dan yang ketiga di Universiti Sains Malaysia
di Penang...
Mahasiswa : Subhanallah, hebat-hebat keluarga pakcik ni...boleh tahan juga yerrr.. Eh..Anak pakcik tu semuanya masih kuliah?
Pengemis : tak arrrrrr....semuanya mengemis 






Monday, September 12, 2016

To me, loyar burok is generally perceived as a person who is not trained as a lawyer or professed to be a lawyer but yet provides legal advice or opinion solicitted or unsolicitted. In most cases, it has a negative connotation. In the medical profession, we have the equivalent in the form of a Dr Quack.



My fleeting research amongst fellow linguists somehow pointed to the fact that the word 'loyar burok' originated from the malays, and not from other races in Malaysia. It went back as early as 1920's. In my view, such labels came about because the Malays themselves (invariably the elderly or the 'superior') get easily startled and to a certain degree, envious of people who can speak and articulate well - sit back and observe, the losers in most type of arguments - from education to philosophy to whatever subject, will label the other 'loyar burok'. In my experience, it has nothing to do with the fact that the person in question - the loyar burok - is untrained as a solicitor.


I was told by a Malaysian lawyer that it meant someone who like to debate and that it does not have any negative connotations "in the estimation of right-thinking members of the Malaysian society".